Jumat, 18 Juli 2014

Cara mendapatkan (Malam) Lailatul Qodar


Lailatul Qodr adalah salah satu malam pada Bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan yang sangat besar. Lalu bagaimana cara mendapatkan keutamaan tersebut?

Pertama
Imani adanya dan keutamaannya sesuai berita yang shohih yang sampai kepada kita. Dengan mengimaninya saja akan mendapatkan pahala, disamping itu juga dapat memotivasi kita untuk lebih bersemangat.
Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat indah, penuh ketenangan, kesejahteraan, keselamatan, kedamaian dan keberkahan.

Menurut para ulama, Lailatul Qadar bisa berarti Malam Kemuliaan. Bisa juga dinamakan demikian karena pada malam tersebut turun kitab yang mulia, turun rahmat dan turun malaikat yang mulia.
 ِإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)   
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."

Lailatul Qadar juga bisa berarti malam yang penuh sesak karena ketika itu banyak malaikat turun ke dunia. Pada malam inilah, banyak para malaikat yang turun ke bumi, termasuk malaikat yang paling utama yaitu Jibril -’alaihissalaam-.
 تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤  
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan" 
“Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)

Bisa juga berarti malam penetapan takdir / qodar.
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِي(٤)أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَ
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami.(QS. Ad Dukhaan)

Pada malam ini, segala urusan yang penuh hikmah dirinci, maksudnya segala kejadian selama setahun ke depan ditentukan dengan izin Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Penentuan takdir pada malam tersebut adalah penentuan takdir tahunan.
Malam itu penuh keselamatan, kedamaian dan keberkahan.

سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ  
Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbit fajar. (QS. Al Qadr)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ  
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi. (QS. Ad Dukhaan)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣  
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al Qadr)

Menakjubkan, malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan yaitu sekitar 83 tahun.
(Untuk Makna Nama Lailatul Qodr, Periksa Zaadul Maysir, 6/177, Ibnul Jauziy, Mawqi’ At Tafaasir, Asy Syamilah).

Kedua: Beribadah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi.

Sholat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ له مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه 

“Artinya : Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” [Hadits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759]

Do’a
Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut.
Tirmidzi, Ibnu Majah dan selainnya meriwayatkan dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radliallahu ‘anha, beliau berkata,
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها ؟ قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
Aku berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui waktu malam Al Qadr, apakah yang mesti aku ucapkan pada saat itu?” Beliau menjawab, “Katakanlah,
اَ للّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنيِّ
Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni
(Yaa Allah sesungguhnya engkau Maha pemberi ampunan, suka memberi pengampunan, maka ampunilah diriku ini).”
(HR. Tirmidzi nomor 3513, Ibnu Majah nomor 3850 dan dishahihkan oleh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah nomor 3105)
Seorang Ulama berkata: Barang siapa yang bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah di malam tersebut seperti shalat /qiyamullail, membaca qur`an, berdoa, berdzikir dan mengerjakan amalan-amalan baik lainnya akan mendapatkannya dan memperoleh keuntungan yang telah Allah janjikan bagi orang-orang yang menghidupkan malam tersebut jika dia mengerjakannya dengan mengimani dan mengharapkan pahalanya (-red.- ikhlash karena Allah / mengharap pahala/ridho Allah bukan karena selain Allah).
Semoga kita diberi karunia oleh Allah agar bisa mendapatkan keutamaan lailatul qodar.                


Sumber : http://danangwirawan.wordpress.com/2009/09/10/cara-mendapatkan-malam-lailatul-qadar/

Sabtu, 12 Juli 2014

Keutamaan Puasa Ramadhan


Keutamaan Puasa Ramadhan sangat luar biasa, Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmah, maghfirah dan ampunan. Sebagaimana yang telah disabdakan baginda Rasulullah SAW , membagi bulan Ramadhan itu menjadi tiga.  Keutamaan puasa Ramadhan 10 hari Pertama,adalah rahmat (awwaluhu rahmah), Keutamaan puasa ramadhan pada 10 hari kedua adalah ampunan (wa awsathuhu maghfirah), dan keutamaan puasa ramadhan pada 10 hari terakhir adalah bulan pelepasan dari siksa neraka (wa akhiruhu itqun min an-nar).

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan ampunan Allah. Bulan yang mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah yang paling utama. Malam-malamnya adalah yang paling utama. Waktu demi waktunya adalah yang paling utama.” (HR Ibnu Khuzaimah).
Oleh karena itu Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam agar senantiasa memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan. Sebab, terdapat banyak keutamaan Puasa Ramadhan yang akan diperolehnya. Ibadah sunah menjadi bernilai fardhu, makan sahur merupakan berkah, bersedekah akan dilipatgandakan, membaca Alquran akan menjadi syafaat, dan beribadah pada malam Lailatul Qadar nilainya lebih baik daripada seribu bulan.

Sholat Tarawih 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan
Suatu Ketika Para Sahabat Bertanya Kepada Rasullullah saw, YaRasullullah, apa sih sebenarnya keutamaan (kelebihan) Sholat Sunnat Tarwih Pada Bulan Ramadhan?,lalu Rasullullah pun menjawab sebagaimana   yang dijelaskan dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Saiyidian Ali(r.a), Kelebihan Sholat Sunnat Tarawih Pada bulan Ramadhan Adalah sbb :

Malam Pertama :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam pertama Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan

Malam Kedua :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam dua Ramadhan, maka dosanya dan kedua dosa ibu bapak nya akan di ampuni oleh SWT

Malam Ketiga :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ketiga Ramadhan, maka maka malaikat yang ada di Arsy berdoa kepada Allah agar diampuni dosa kita

Malam Ke empat :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke empat Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala dari orang2 yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an

Malam Ke Lima :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam lima Ramadhan, maka Allah akan Memberikan Pahala sebagaimana Pahala nya orang2 yang sholat di masjidil Haram, Masjid Madina dan Aqsa.

Malam Ke Enam :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke enam Ramadhan, maka Malaikat yang tawaf di Baitul Makmur (70Ribu malaikat) serat batu2 dan tanah mendoakan orang2 yang melaksanakan sholat tarwih pada malam ini.

Malam Ke Tujuh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke tujuh Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala Se akan2 bertemu dengan Nabi Musa dan Berjuang mengalahkan musuh ketatnya yaitu Fi’aun dan Hamman.

Malam Ke delapan :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam kedelapan Ramadhan, maka ia akan memperolah pahala yang di lakukan nabi Ibrahim As

Malam Ke Sembilan :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sembilan Ramadhan, maka ia akan di naikkan mutu dan nilai ibadah nya sebagaimana mutu dan Ibadah Nabi Muhammad SAW.

Malam ke Sepuluh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sepuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya kebaikan dunia dan Akhirat.

Keutamaan Puasa Ramadhan (10 Hari Kedua)
Keutamaan puasa ramadhan pada 10 hari kedua adalah ampunan. Dimana keutamaan puasa ramadhan fase kedua ini adalah Allah banyak memberikan maghfirah atau ampunan. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk meminta ampun atas dosa-dosa kita dengan memperbanyak dzikir dan meminta ampunan, meminta agar semua dosa-dosa kita di maafkan dan diterima tobat kita.
Tidak ada bulan-bulan lain yang sebaik bulan ramadhan, maka itu janganlah kita menyiakannya, agar kita tidak menjadi orang yang merugi.

Sholat Tarawih 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
Seperti yang di riwayatkan oleh Saiyidian Ali(r.a), Kelebihan Sholat Sunnat Tarawih 10 hari kedua pada bulan Ramadhan Adalah sbb :

Malam kesebelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam kesebelas Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan.

Malam Keduabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke duasebelas Ramadhan, maka ia akan datang pada Hari Kiamat dalam ke adaan muka yang bercahaya karna pengaruh Ibadahnya  

Malam Ketigabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ketigabelas Ramadhan, maka maka ia akan datang pada hari kiamat dalam ke adaan sentosa, terlepas dari segala kejelekan dan keburukan

Malam Ke empatbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke empatbelas Ramadhan, maka malaikat akan datang dan menyaksikan nya melaksanakan sholat Tarwih serta Allah akan melindunginya pada Hari Kiamat

Malam Ke Limabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam limabelas Ramadhan, maka semua malaikat yang menanggung Arsy berselawat kepada nya dan memohonkan ampun atas dosa2.

Malam Ke Enambelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke enambelas Ramadhan, maka Allah akan menulis kan kepada nya terlepas dan Azab Neraka dan di masukkan ke Syurga nya Allah.

Malam Ke Tujuhbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke tujuhbelas Ramadhan, maka pahala sholat arwih nya pada malam itu disamakan derjat nya dengan pahala para Nabi

Malam Ke delapanbelas :
Malam kesebelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam kesebelas Ramadhan, maka ia akan keluar dari dosa dosa sebagaimana ia baru di lahirkan.

Malam Keduabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke duasebelas Ramadhan, maka ia akan datang pada Hari Kiamat dalam ke adaan muka yang bercahaya karna pengaruh Ibadahnya  

Malam Ketigabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ketigabelas Ramadhan, maka maka ia akan datang pada hari kiamat dalam ke adaan sentosa, terlepas dari segala kejelekan dan keburukan

Malam Ke empatbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke empatbelas Ramadhan, maka malaikat akan datang dan menyaksikan nya melaksanakan sholat Tarwih serta Allah akan melindunginya pada Hari Kiamat

Malam Ke Limabelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam limabelas Ramadhan, maka semua malaikat yang menanggung Arsy berselawat kepada nya dan memohonkan ampun atas dosa2.

Malam Ke Enambelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke enambelas Ramadhan, maka Allah akan menulis kan kepada nya terlepas dan Azab Neraka dan di masukkan ke Syurga nya Allah.

Malam Ke Tujuhbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke tujuhbelas Ramadhan, maka pahala sholat arwih nya pada malam itu disamakan derjat nya dengan pahala para Nabi

Malam Ke delapanbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam kedelapanbelas Ramadhan, maka Para Malaikat Berseru kepada nya : hai hamba Allah, sesungguhnya Allah SWT telah redha kepada mu, dan kepada ibu bapak mu baik yg masih hidup maupun yang sudah mati.

Malam Ke Sembilanbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sembilanbelas Ramadhan, maka ia akan menaikkan Derjatnya dalam Syurga Firdaus

Malam ke dua Puluh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke duapuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya pahala orang2 yang mati syahid dan pahala orang2 sholeh.

Malam Ke Sembilanbelas :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke sembilanbelas Ramadhan, maka ia akan menaikkan Derjatnya dalam Syurga Firdaus

Malam ke dua Puluh :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke duapuluh Ramadhan, maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya pahala orang2 yang mati syahid dan pahala orang2 sholeh.

Keutamaan Puasa Ramadhan  Ketiga ( 10 Hari Terakhir )
Keutamaan Puasa Ramadhan pad 10 hari terakhir yang dipenuhi barokah yang berlimpah ruah. Terutama jika kiat beribadah pada malam lailatul qadar. Sebuah ibadah yang dilakukan pada malam itu dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam lebih baik daripada ibadah yang dilakukan selama Seribu bulan selain Ramadhan. Tentu keutamaan Puasa Ramadhan yang amat besar ini akan membuat hati yang jernih dan akal yang sehat terdorong dan berharap untuk dapat meraihnya.
Malam lailatul qadar terjadi pada bulan Ramadhan, sekali dalam setahun. RasulullahShalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِيَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِفَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, jika ada diantara kalian lemah, maka jangan sampai luput dari tujuh malam yang tersisa (terakhir).” (HR. Al-Bukhari danMuslim)

Dalam riwayat Al-Imam Muslim yang lain, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
فَاطْلُبُوهَا فِى الْوِتْرِ مِنْهَا
…. maka carilah pada malam yang ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam Fathul Bari: “Pendapat yang paling kuat tentang terjadinya lailatul qadar adalah pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan ramadhan. Dan terjadinya tidak menetap pada malam tertentu dalam setiap tahunnya.”
Adapun memastikan suatu malam dari bulan Ramadhan bahwa ia adalah Malam lailatul qadar(di tahun tersebut), maka membutuhkan dalil (yang shahih dan jelas) dalam penentuannya. Namun malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir itu hendaknya lebih dijaga dibanding selainnya, dan malam keduapuluh tujuh hendaknya lebih dijaga lagi daripada malam-malam ganjil selainnya yang dimungkinkan bertepatan dengan lailatul qadar (Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah li Al-Buhuts wa Al-Ifta`)

Apa yang seharusnya dilakukan di malam tersebut?
Pertama: Bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir melebihi kesungguhan pada malam-malam selainnya, dalam hal shalat, membaca Al-Qur’an, berdo’a, dan ibadah-ibadah yang lainnya. ‘Aisyah s menceritakan:
كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
“Dahulu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam jika memasuki sepuluh malam terakhir, beliau menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya, serta mengencangkan tali pinggangnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Al-Imam Ahmad dan Muslim: “Dahulu beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir yang tidak sama kesungguhannya dengan malam-malam selainnya.”
Kedua: Menegakkan shalat tarawih dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang menegakkan shalat pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah, maka pasti akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Jama’ah, kecuali Ibnu Majah).

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Saiyidian Ali(r.a), Kelebihan Sholat Sunnat Tarawih 10 hari terakhir Pada bulan Ramadhan antara lain :

Malam ke 20 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke20 Ramadhan, maka ia mendapat pahala bagaikana pahalanya orang2 mati syahid dan orang2 Sholeh  

Malam ke 21 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malamke 21 Ramadhan, maka dibangunkan oleh Allah khusus Istana untuknya dari cahaya yang berkilauan 
Malam ke 22 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam keMalam ke 22 Ramadhan, maka maka ia akan terhindar dari duka nestapa pada hari kiamat nanti. 

Malam ke 23 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 23 Ramadhan, maka Allah buat khusus untuk nya kota (taman indah di Syurga) 

Malam ke 24 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 24 Ramadhan, maka Akan di kabulkan oleh Allah swt 24 Macam do’anya 

Malam ke 25 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 25  Ramadhan, maka Allah akan membebaskan nya dari Azab kubur  

Malam ke 26 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 26 Ramadhan, maka ia akan mendapat pahala dari Allah swt untuk 40 tahun 

Malam ke 27 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 27 Ramadhan, maka ia akan melewati titian Shirotal Mustaqim secepat kilat  

Malam ke 28 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 28 Ramadhan, maka di tinggikan Derjat nya di Syurga 1000 derjat 

Malam ke 29 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 29 Ramadhan, maka ia akan mendapat pahala dari Allah bagaikan 1000 kali pahala Naik Haji 

Malam ke 30 :
Barang Siapa yang melaksanakan Sholat Sunnat Tarwih pada malam ke 30 Ramadhan, maka Allah Berfirman kepada nya
  • Makanlah olehmu buah buahan Syurga
  • Mandilah kamu dengan Air Salsabil
  • Minumlah oleh mu Air Al-Kautsar
  • Aku lah tuhan mu dan engkau lah hamba Ku
Ketiga: Membaca do’a sebagaimana yang diajarkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam kepada ‘Aisyah radliyallahu ‘anha. ‘Aisyah radliyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku menjumpai suatu malam bahwa itu adalah  malam lailatul qadar apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab: “Ucapkanlah (berdo’alah):
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفوَ فَاعْفُ عَنِّي .
“Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf Maha Mulia lagi suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR. At-Tirmidzi).

Sumber : nagka.blog.com

Selasa, 01 Juli 2014

5 HAL YANG BOLEH DILAKUKAN KETIKA BERPUASA

Untuk mempertegas apa-apa hal yang dimaklumi dalam pelaksanaan puasa, berikut ini kami sajikan beberapa hal yang dibolehkan oleh syari’at ini dan tidak membatalkan puasa: 

1. Bersiwak (Sikat Gigi)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk menyikat gigi (bersiwak) setiap kali berwudhu.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa bersikat gigi dalam keadaan puasa hukumnya adalah makruh. Namun yang tepat, tidak ada dalil syari’i yang mengkhususkan bahwa hal tersebut dimakruhkan. Padahal terdapat dalil-dalil umum yang membolehkan untuk bersiwak.
Dalil yang menunjukkan mengenai keutamaan siwak adalah hadits ‘Aisyah. Dari ‘Aisyah, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.
Adapun menggunakan pasta gigi ketika puasa lebih baik tidak digunakan ketika berpuasa karena pasta gigi memiliki pengaruh sangat kuat hingga bisa mempengaruhi bagian dalam tubuh dan kadang seseorang tidak merasakannya. Waktu untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang. Jika seseorang mengakhirkan untuk menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti telah menjaga diri dari perkara yang dapat merusak puasanya.

2. Mencicipi Makanan Selama Tidak Masuk Kerongkongan
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan,
لاَ بَأْسَ أَنْ يَذُوْقَ الخَلَّ أَوْ الشَّيْءَ مَا لَمْ يَدْخُلْ حَلْقَهُ وَهُوَ صَائِمٌ
Tidak mengapa seseorang yang sedang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu, selama tidak masuk sampai ke kerongkongan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Mencicipi makanan dimakruhkan jika tidak ada hajat, namun tidak membatalkan puasa. Sedangkan jika ada hajat, maka dibolehkan sebagaimana berkumur-kumur ketika berpuasa.”
Yang termasuk dalam mencicipi adalah adalah mengunyah makanan untuk suatu kebutuhan seperti membantu mengunyah makanan untuk si kecil. ‘Abdur Rozaq dalam mushonnaf-nya membawakan Bab ‘Seorang wanita mengunyah makanan untuk anaknya sedangkan dia dalam keadaan berpuasa dan dia mencicipi sesuatu darinya‘. ‘Abdur Rozaq membawakan beberapa riwayat di antaranya dari Yunus, dari Al Hasan Al Bashri, ia berkata,
رَأَيْتُهُ يَمْضَغُ لِلصَّبِي طَعَامًا وَهُوَ صَائِمٌ يَمْضَغُهُ ثُمَّ يُخْرِجُهُ مِنْ فِيْهِ يَضَعَهُ فِي فَمِ الصَّبِي
Aku melihat Yunus mengunyah makanan untuk anak kecil -sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa-. Beliau mengunyah kemudian beliau mengeluarkan hasil kunyahannya tersebut dari mulutnya, lalu diberikan pada mulut anak kecil tersebut.

3. Bekam atau Donor Darah Jika Tidak Membuat Lemas
Dalil-dalil berikut menunjukkan dibolehkannya bekam bagi orang yang berpuasa.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – احْتَجَمَ ، وَهْوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهْوَ صَائِمٌ .
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dalam keadaan berihrom dan berpuasa. (HR. Bukhari no. 1938)
يُسْأَلُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ قَالَ لاَ . إِلاَّ مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ditanya, “Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?” Beliau berkata, “Tidak, kecuali jika bisa menyebabkan lemah.” (HR. Bukhari no. 1940)
Menurut jumhur (mayoritas ulama) yaitu Imam Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i, berbekam tidaklah membatalkan puasa. Pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Anas bin Malik, Abu Sa’id Al Khudri dan sebagian ulama salaf.
Imam Asy Syafi’i dalam Al Umm mengatakan, “Jika seseorang meninggalkan bekam ketika puasa dalam rangka kehati-hatian, maka itu lebih aku sukai. Namun jika ia tetap melakukan bekam, aku tidak menganggap puasanya batal.

4. Menelan Dahak
Menurut madzhab Hanafiyah dan Malikiyah, menelan dahak tidak membatalkan puasa karena ia dianggap sama seperti air ludah dan bukan sesuatu yang asalnya dari luar.

5. Mandi dan Menyiramkan Air di epala untuk membuat segar
Hal ini juga dikuatkan oleh sebuah riwayat dari Abu Bakr bin ‘Abdirrahman, beliau berkata,
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالْعَرْجِ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطَشِ أَوْ مِنَ الْحَرِّ.Sungguh, aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya -karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik- dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. 
Penulis Aunul Ma’bud mengatakan, “Hadits ini merupakan dalil bolehnya orang yang berpuasa untuk menyegarkan badan dari cuaca yang cukup terik dengan mengguyur air pada sebagian atau seluruh badannya. Inilah pendapat mayoritas ulama dan mereka tidak membedakan antara mandi wajib, sunnah atau mubah.”
Itulah beberapa hal yang tidak dilarang untuk dilakukan ketika berpuasa. Tentunya perlu diingat beberapa hal diatas tidak boleh dipermainkan, anda tidak boleh sengaja menelan air ketika bersiwak dan hal membatalkan lainnya ketika puasa. Semoga tulisan ini berguna demi kesempurnaan puasa kita

Sumber : http://blog.lazada.co.id/5-hal-meragukan-yang-ternyata-diperbolehkan-ketika-puasa-dalilnya/